Topik yang dibawa dalam sebuah
percakapan ini bisa baik atau buruk, bersifat kondisional bergantug
pada konteksnya. Apa yang akan disampaikan berikut ini tidak selalu
tepat dalam setiap hal, semoga bisa memberikan Anda semacam gagasan.
Topik percakapan di tempat umum bisa diperoleh dari banyak hal yang kita lihat
disekitar kita, misalnya buku yang dibawa oleh lawan bicara (bukunya
bagus apa tidak, Anda menyarankan membacanya atau tidak, dll),
penerbangan saat ini (kabin yang padat, kursi yang nyaman, betapa
sulitnya mencapatkan tiket, dll), berita teraktual dari koran (gempa
bumi, kepadatan lalu lintas, dll), cuaca (cuaca ekstrim, imbasnya
terhadap kegiatan/rencana yang akan datang, dll), di mana (restoran
yang enak murah, toko buku bekas, dll), dan masih banyak yang lain.
Topik Percakapan dan Berperilaku di Tempat Umum |
Dalam menentukan topik percakapan di tempat umum, tidak semua topik begitu saja diutarakan tanpa disensor sebelumnya. Ada hal-hal berkaitan dengan topik pembicaraan yang perlu dihindari yaitu hal-hal yang bersifat negatif misalnya keluhan keterlambatan, kritikan keadaan sekeliling, lelucon yang tidak sopan, pernyataan yang bersifat pribadi, dan semua hal yang menurut jika dikatakan oleh orang lain Anda merasa kurang nyaman, itu saja.
Anda bisa sukses dimanapun dengan public speaking. Termasuk tempat umum juga, sukses yang dimaksud disini bukanlah melulu tentang finansial saja. Anda bisa sukses menjalin relasi maupun sukses yang lain.
Coba perhatikan contoh percakapan
berikut ini, mungkin Anda akan mendapatkan gagasan positif bagaimana
berperilaku di tempt umum dari sini:
Mereka berkata.... | Anda merespon.... |
“Maaf, bolehkan saya antre lebih dahulu? Saya sendang terbutu-buru.” | “Ya tentu, silahkan!” |
“Maaf, bolehkan saya antre lebih dahulu? Saya sendang terbutu-buru.” | “Barangkali lain waktu. Saya sendiri juga sudah terlambat. Maaf” |
“Cincin Anda cantik sekali. Dulu harganya berapa?” | “Saya tidak ingat.” |
“Anda tahu apa yang saya benci? Orang yang menunggu hingga semua belanjaannya dimasukkan ke dalam kantong dan kereta dorong sebelum mereka menulis ceknya” | “Oh, begitu” |
Setelah Anda selesai dengan semua
percakan karena Anda atau lawan bicara Anda akan segera pergi
menyelesaikan urusan yang dimilikinya atau alasan lain, maka kalimat
penutup berikut ini bisa digunakan. “Selamat menikmati perjalanan
ya”, “Saya senang bertemu Anda”, “Sampaikan salam saya untuk
Hatta dan keluarganya” dan lain-lain tergantung kondisi dan situasi
Anda tentunya.
Demikian tips public speaking tentang percakapan dan berperilaku di tempat umum, untuk bagaimana berperilaku berperilakulah yang sopan dan memanusiakan manusia. Jika Anda ingin dianggap manusia maka manusiakanlah manusia lain. Semoga bermanfaat!
Demikian tips public speaking tentang percakapan dan berperilaku di tempat umum, untuk bagaimana berperilaku berperilakulah yang sopan dan memanusiakan manusia. Jika Anda ingin dianggap manusia maka manusiakanlah manusia lain. Semoga bermanfaat!
0 comments:
Post a Comment