Percakapan di tempat umum mudah
dijumpai ketika berada di stasiun kereta api, terminal bus, bandara
pesawat, super market, toko buku dan lain sebagainya. Disana kita
bisa bertemu dengan dua jenis orang di muka umum, yaitu orang yang
sudah kita kenal dan orang yang belum kita kenal. Dari mereka yang
sudah kita kenal, sebagian merupakan kenalan sosial saja sementara
kenalan yang lain bisa jadi merupakan orang yang kita kenal dalam
koneksi bisnis. Mari kita simak bahasan tips public speaking tentang bagaimana sukses berbicara saat berada di tempat umum.
Orang yang sudah kita kenal sebagai
kenalan sosial lebih mudah untuk kita ajak bicara karena kita sudah
mengenalnya sehingga kita tahu apa yang harus dibicarakan. Terhadap
orang yang belum dikenal, kita harus benar-benar sopan, bisa
dilakukan dengan tersenyum dan menganggukkan kepala dengan tulus. Dan
jika Anda berbincang-bincang bicarakanlah pembicaraan yang sifatnya
menyangkut hal-hal yang umum dan keseharian. Meskipun begitu
sebagaimana yang dikatakan Dale Carnegie: “Ingat Bahwa orang
yang Anda ajak bicara 100 kali lebih tertarik dengan diri mereka
sendiri dan keinginan serta masalah mereka dari pada dengan Anda dan
masalah Anda“
Pertemuan di tempat umum yang biasanya
kebetulan ini terlalu singkat untuk membicarakan masalah yang lebih
mendalam. Sebaliknya, percakapan yang menyangkut hal-hal sepele atau
asal ceplos dianggap tepat. Membicarakan masalah yang ringan adalah
cara mengakui lawan bicara Anda adalah manusia, tanpa harus memasuki
batas privasi atau ingin menjadi sahabat akrabnya hanya dalam
beberapa menit saja. Ingat ya percakapan ringan saja seperti “coba
ini keretanya tidak terlambat”, menghela nafas untuk menunjukkan
simpati kekesalan keterlambatan.
![]() |
Sukses Berbicara Saat Berada di Tempat Umum |
Jika Anda berada ditempat umum ditemani
dengan seseorang selama lebih dari beberapa menit, percakapan bisa
diperpanjang. Pastikan keduanya harus yakin bahwa lawan bicaranya
tertarik untuk terus bicara. Jika yang terjadi adalah ada satu orang
saja yang tertarik bicara dan yang satunya lagi tidak tertarik
bicara, maka hal tersebut tidak dikatakan sebagai percakapan.
Sebaliknya, ketika satu pernyataan ditanggapi dengan pernyataan
lainnya dan pertanyaan, dan ditanggapi kembali dengan pernyataan dan
pertanyaan, kemungkinan yang sedang terjadi adalah sebuah percakapan.
Dalam acara umum, tiap orang memiliki
rasa ingin tahu yang berbeda, hal itulah yang menjadikan Anda
menyadari keberadaan orang lain disekitar Anda tetapi Anda tidak
terlibat dalam hubungan yang mendalam dengan mereka. Karena prioritas
budaya yang terus berevolusi; terutama keterasingan diri akibat
keseharian pekerjaan, terlalu sering berkendara sendiri selama pulang
pergi kerja, dan berjam-jam menonton siaran televisi. Banyak dari
kita menganggap orang lain sebagai ancaman terhadap privasi,
keberhasilan, dan sumber daya yang kita miliki. Karena alasan inilah
hubungan atau kontak kita dengan yang lain di ruang publik perlu
bersifat baik, mendukung, dan mengikat, bukan hanya untuk menunjukkan
itikad baik tetapi juga untuk kesejahteraan kita di masa depan dalam
jangka panjang.
Pada bagian ini kami sajikan apa saja
yang boleh dilakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika
berada di tempat umum kaitannya dengan membuat sukses berbicara yang
kita lakukan. Mari perhatikan tabel dibawah ini:
TO DO
|
NOT TO DO
|
Sapa orang lain dengan senyum dan anggukan kepala bila
diperlukan. Balas sapaan setimpal dengan sapaan yang diberikan,
yang perlu dilakukan adalah menyamakan tingkat kehangatan,
ketertarikan, kesopanan, intinya adalah keadaan yang
“nyambung” |
Jika bertemu orang yang belum dikenal: Tidak perlu memulai
dengan saling memberitahu nama dan berjabat tangan, meskipun
setelah obrolan yang agak santai kita mungkin ingin melakukannya
agar bisa lebih jauh berkenalan |
Libatkan semua orang yang berada didekat Anda. Libatkan saja
mereka yang menggunakan kursi roda bila Anda melihatnya. Jika kita
kebetulan melihat ada orang yang kelewat tinggi atau kelewat berat
badan, makan terlalu banyak atau menolak minuman sambutan,
berambut merah, diatas kursi roda, seharusnya menikah atau tidak
boleh hamil, maka usahakan agar Anda tidak menceritakan apa yang
Anda amati kepada lawan bicara Anda. Jika Anda berada di dekat dengan orang buta, sebaiknya Anda say hello kepadanya dan barangkali memberi komentar mengenai dinginnya atau lembabnya lingkungan. Mereka akan tahu bahwa Anda berada di dekatnya, jadi Anda tidak akan mengejutkan mereka. |
Jangan memaksakan untuk berbincang-bincang dengan orang
disebelah Anda ketika berada di dalam kereta api, pesawat atau
bus. Jika Anda adalah orang yang suka mengobrol dengan orang yang
belum dikenal, carilah cara lain untuk menghabiskan waktu Anda,
karena kecil peluang Anda mendapati orang yang suka mengobrol
dengan orang yang belum dikenal. Bagi Anda yang suka ngobrol, coba
anggukkan kepala dan tersenyum sopan ke arah lawan bicara ketika
Anda mencoba menenangkan diri. Bagi Anda yang tidak suka bicara dan bertemu dengan orang yang ceriwis suka bicara dan terus memaksa bicara, katakan sesuatu misalnya “Maaf, saya perlu tidur dalam perjalanan ini”, “Saya benar-benar butuh waktu ini untuk diri saya sendiri” |
Mengatakan sesuatu yang sifatnya memuji secara wajar selama
tidak terlalu pribadi misalnya “Wah anaknya lucu ya” Pujian
merupakan hal-hal yang Anda katakan kepada orang lain ketika Anda
tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan |
Jangan mengajukan pertanyaan terlalu privasi karena biasanya
butuh jawaban dengan pertimbanag lebih dalam. Hindari kalimat
berikut misalnya: “Anda sudah menikah?”, “Rambut Anda
disemir, ya?”, “Anda punya anak?”, “Berapa usia Anda?”,
dll |
Biarkan ekspresi pribadi mereka. Saat berada di hadapan publik
yang penting adalah bersikap penuh hormat dan tidak mengancam.
Apabila kita menjumpai seseorang yang melakukan atau mengenakan
yang tidak lazim maka tidak usah meminta penjelasan dari mereka. |
Jangan kejar percakapan jika lawan bicara kita tidak berkenan
untuk menanggapi. Tidak peduli betapa membosankannya berdiri
mengantre atau duduk dikursi berdiam diri, orang lain tidak
berkewajiban menghibur kita kan? |
Jika Anda ingin segera pamit dan Anda mengenal orang yang Anda
ajak bicara, gunakanlah kata yang santun misalnya “Maaf menyela,
tetapi saya harus menepati jadwal saya” |
Jangan menyentuh orang yang belum dikenal meski menepuk lengan
atau bahu seseorang yang bertujuan menunjukkan rasa ramah dan
bersahabat karena demikian itu dianggap mengganggu. |
0 comments:
Post a Comment